Monday, September 28, 2015

"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah. Itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
(Efesus 3:8-9)
Apa yang dapat kita kerjakan untuk memperoleh keselamatan? Keselamatan tidak akan pernah dapat kita usahakan, karena keselamatan merupakan kasih karunia pemberian Allah bagi mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan menjadikan Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Tetapi bagi kita yang sudah memperoleh keselamatan, harus mengerjakan keselamatan kita dengan sungguh-sungguh supaya anugerah keselamatan itu tetap ada dalam hidup kita. Artinya suatu saat nanti kita akan dibebaskan dari hukuman maut dan bersama-sama dengan Allah berada dalam Kerajaan Sorga yang kekal. Kalau kita mencermati dan menganalisa apa yang dikatakan oleh Alkitab maka kita akan menemukan ayat-ayat yang membuat kita harus sungguh-sungguh mengerjakan keselamatan yang telah Tuhan karuniakan bagi yang percaya kepada Dia. Ada beberapa penjelasan dalam Alkitab yang menyatakan bahwa kita dapat kehilangan keselamatan kita dan gagal untuk masuk dalam Kerajaan-Nya yang mulia dan kekal.
Apa yang dapat membuat kita kehilangan keselamatan?
1. Kebencian
Dalam I Yohanes 3:15, "Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal dalam dirinya." Ayat ini menjelaskan tentang seseorang yang sebelumnya telah menerima hidup yang kekal dalam dirinya tetapi dalam perjalanan mengiring Kristus dia membiarkan ada suatu kebencian yang menguasai hati dan hidupnya, maka di hadapan Allah ia disamakan dengan seorang pembunuh sehingga kehilangan kehidupan kekal yang telah dimilikinya.
Dalam teks ayat di atasnya menjelaskan bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup yang kekal, yang harus sungguh-sungguh dikerjakan adalah ketika dunia membenci kita atau melakukan perbuatan, tindakan-tindakan yang sangat menyakitkan maka kita harus tetap mengasihinya, karena barangsiapa tidak mengasihi maka ia tetap di dalam maut. Mengasihi yang ditekankan dalam ayat-ayat sesudahnya adalah mengasihi bukan hanya dengan perkataan atau dengan lidah tetapi mengasihi dengan perbuatan dalam kebenaran.
Salah satu indikasi kehidupan pada zaman akhir ini adalah di mana kasih di antara sesama sudah menjadi dingin atau hambar, oleh sebab itu lakukan perbuatan kasih sebagai orang yang telah menerima anugerah hidup kekal untuk mengalahkan dan menghancurkan kebencian, sehingga kita tetap memiliki hidup yang kekal di dalam Kristus Yesus, memang di dalam kasih itu ada pengorbanan dan pengampunan yang harus kita kerjakan dengan melihat teladan Kristus di dalam pengorbanan dan pengampunan yang diberikan kepada kita.

Thursday, September 24, 2015

Kasih Dan Roh Kudus

KASIH DAN ROH KUDUS

“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.(Yohanes 14:15-17)
Tuhan ingin kita hidup dalam kasih dan berjalan senantiasa bersama Roh Kudus. Agar saat Dia datang menjemput Gereja-Nya, kita layak diangkat ke dalam kemuliaan-Nya. Menyongsong kedatangan Yesus yang kedua kita sedang dipersiapkan menjadi jemaat yang kudus dan tak bercacat cela. Kita menjadi mempelai yang dewasa, cemerlang, penuh kasih yang murni akan Kristus Sang Mempelai Agung. Ciri-ciri kedewasaan yang Tuhan cari dari kita adalah ketaatan karena kasih, mengerti pikiran Kristus oleh hikmat Roh Kudus dan hidupnya berbuah manis.
Kasih yang diingini ini adalah buah dari Roh Kudus; bukan sekedar perasaan, dan bukan upaya manusiawi. Buah Roh adalah kasih..... (Galatia 5:22). Kasih yang benar membangkitkan  dorongan untuk taat. Kalau kita mengasihi Tuhan, buahnya mentaati Tuhan. Karena Roh Kudus telah dikaruniakan bagi kita sebagai Penolong. Dialah yang membangkitkan kasih di dalam kita, sehingga oleh karena karya-Nya di dalam kita, kita memiliki kasih yang menjadi dorongan untuk mentaati perintah-Nya.
Kita bertanggung jawab untuk membangun hidup kita agar layak diangkat Tuhan saat kedatangan-Nya. Kita harus berubah menjadi dewasa rohani. Tingkat kedewasaan rohani mengubahkan kita dari manusia duniawi menjadi  manusia rohani. Dalam Jemaat Korintus Paulus berhadapan dengan dua kelompok jemaat, yang sudah rohani dan yang masih duniawi. Paulus tidak bisa berbicara banyak kepada manusia duniawi, yang masih terjebak ke dalam perpecahan dan pikiran sia-sia. Paulus hanya bisa menyatakan  hikmat Allah yang mendalam  kepada manusia rohani (1 Korintus 2:6-7, 1 Korintus 3:1-3).
Tuhan Yesus tidak ingin berjumpa dengan jemaat duniawi yang digambarkan dalam 1 Korintus 3:1-3, melainkan ingin berjumpa dengan yang dewasa yang sesuai dengan uraian didalam 1 Korintus 2:6-7. Apa yang membedakan kedua kelompok ini? Hidup oleh Roh atau hidup oleh daging. Yang duniawi hidup menurut daging, yang dewasa hidup menurut Roh (Galatia 5:16-17, Roma 8:7-8).
Keakraban dalam bergaul dengan Roh Kudus membuat kita hidup oleh Roh.  Mengenal Roh Kudus dan hidup oleh Roh menjadikan kita berbuah kasih dan ketaatan. Kebalikannya adalah hidup yang membiarkan keinginan daging membujuk, maka kita mengikuti keinginan hawa nafsu daging. Ini yang membuat sesorang bisa berakibat tidak layak mengalami rapture.

Wednesday, August 26, 2015

Alamat

Ruko Mutiara Taman Palem  Blok  A7  No.31
Jl.Outer Ring Road ,Cengkareng Timur
Jakarta - Barat  11730
Indra Kurniadi
P : 021-54395950
F : 021-29024153
E :age.indra@gmail.com
H : 081380102343